PORTALINDONEWS.COM, Sentani – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono menyebut bahwa putra-putri asli Papua atau Orang Asli Papua (OAP) masih menjadi prioritas dalam perekrutan prajurit TNI AD pada jajaran Kodam XVII/Cenderawasih.
Hal tersebut disampaikan Danrem saat mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih menjadi narasumber bersama Kapolda Papua yang diwakili oleh Irwasda Polda Papua dalam kegiatan Seminar Publik dan Rapat Akbar Masyarakat Adat Tabi Provinsi Papua Tahun 2023, bertempat di Helebhey Obhe, Jl. Bestur Post, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Selasa (26/9).
Pada kegiatan tersebut, Danrem memberikan materi terkait Afirmasi Anak Tabi dalam penerimaan prajurit TNI AD dan Kamtibmas di wilayah adat Tabi dalam kerangka Otsus Papua.
“TNI AD komitmen untuk memprioritaskan putra-putri asli Papua dalam seleksi calon prajurit. Tentunya kami tetap melihat kemampuan dan syarat kesehatan. Jadi Tentara tidak bisa dipaksakan. Kalau kondisi fisik, kesehatan dan psikologinya buruk, itu sangat membahayakan dirinya sendiri,” kata Danrem.
Persyaratan dalam perekrutan tersebut sejalan dengan peraturan dalam TNI dan UUD Otsus atau disebut jalur Afirmasi melalui Otsus.
“Ini yang membedakan proses rekrutmen di Papua dengan diluar Papua. Dalam arti proses rekrutmen ini banyak hal-hal yang memudahkan atau meringankan khususnya bagi calon-calon dari putra-putri OAP. Kodam XVII/Cen terus melakukan berbagai upaya dalam merekrut putra putri OAP salah satunya adalah mengusulkan adanya program Bintara Honai, yang akan direkrut dari setiap kampung yang ada di wilayah Papua. Kami harap program ini disetujui,” ujarnya.
Danrem berharap kebijakan ini dapat dimanfaatkan oleh putra-putri Papua untuk menjadi prajurit TNI AD. Di wilayah Korem 172/PWY, Animo pendaftar OAP dari tahun ketahun semakin meningkat. Hal yang harus diperhatikan yakni menyiapkan diri masing-masing sebaik mungkin.
“Setiap tahun dalam proses penerimaan prajurit TNI khususnya di Korem 172/PWY saat ini sudah ada tim yang dibentuk untuk membina anak-anak kita agar siap mengikuti tes, baik fisik dan mentalnya. Untuk di daerah ada Koramil melalui Babinsanya yang siap untuk melatih mereka,” imbuh Danrem.
“Kami juga sangat mengharapkan peran dari tokoh-tokoh Adat dan tokoh-tokoh masyarakat, terutama peran orang tua, agar apabila anak-anak kita sudah berdinas dapat menjadi contoh tauladan di tengah-tengah masyarakat dan bisa mengajak saudara-saudaranya untuk membangun Papua yang sejahtera, aman dan damai,” pungkasnya.
Kegiatan Seminar Publik dan Rapat Akbar Masyarakat Adat Tabi Provinsi Papua yang digelar oleh Dewan Presidium Pusat Masyarakat Adat Tabi (DEPMATA) diselenggarakan selama dua hari yaitu dari tanggal 26 sampai dengan 27 September 2023.
(Sumber Penrem 172/PWY)