Portalindonews.com, JAKARTA — PDI Perjuangan memastikan bahwa Presiden Jokowi jelas sangat memberikan dukungan penuhnya untuk Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto meyakini bahwa memang keputusan arah dukungan dari Kepala Negara itu hanya kepada nama Capres yang diusung oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
“Haqqul yakin, itu Pak Ganjar Pranowo,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga telah mengungkapkan bahwa ayahnya sudah memutuskan arah dukungan ke satu Capres saja dalam perhelatan Pilpres mendatang. Beberapa hal yang membuat mengapa sudah jelas arah gerak dukungan dari Presiden Jokowi hanya kepada pemimpin yang identik dengan rambut putih itu adalah karena sejumlah kesamaan.
Salah satunya adalah mereka berdua merupakan pemimpin yang merakyat dan sederhana, sering melakukan blusukan secara langsung untuk mendengarkan aspirasi rakyat kecil.
Mengenai hal tersebut, Pakar Komunikasi Politik Universitas Diponegoro (Undip), Triyono Lukmantoro menjelaskan bahwa gaya komunikasi yang dimiliki oleh Ganjar menunjukkan bahwa dirinya merupakan pemimpin peduli dan tidak tinggi hati. Pasalnya, Capres yang diusung PDI Perjuangan ini sama sekali tidak menunggu untuk didatangi masyarakat terlebih dahulu, melainkan dirinya yang mendekati warganya. Bahkan, Ganjar sendiri sampai rela bermalam atau menginap ke rumah warga yang sederhana. Tentunya hal tersebut menjadi suatu ciri khas tersendiri yang dimilikinya.
“Ini saya kira menjadi satu kekhasan sendiri dari Ganjar,” jelas pakar tersebut.
Dengan adanya pemimpin yang secara langsung bergerak mengunjungi rakyatnya, maka dari sana akan terjalin komunikasi yang baik dan akan mampu menghilangkan keberjarakan, sehingga timbul kesetaraan.
“Dari situ komunikasi bisa terjalin dengan baik kalau pihak pimpinan atau dalam hal ini adalah Gubernur Ganjar mendatangi masyarakat. Otomatis keberjarakan itu menjadi hilang sehingga yang muncul adalah kesetaraan,” tambah Triyono.
Akademisi Undip itu menangkap bahwa apabila masyarakat didatangi langsung oleh pemimpin mereka, maka masyarakat juga akan merasa lebih nyaman dan dimanusiakan.
“Jadi kalau misalnya masyarakat didatangi itu kan merasa lebih nyaman, lebih dimanusiakan,” kata Triyono.
Ketika memang seorang pemimpin mengaku bahwa dirinya merakyat, maka juga harus benar-benar ditunjukkan dengan sikapnya dan tidak bisa malah menunggu didatangi oleh rakyatnya.
Kunci menjadi pemimpin yang baik di masa depan adalah dengan mampu mendegarkan seluruh keluhan dari rakyatnya.
“Saya kira ini kunci pemimpin yang baik itu mendatangi dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” pungkas pakar komunikasi itu.