Presiden Jokowi Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia

 

Oleh : Abdul Kohar
Editor : Ida Bastian

Presiden Jokowi ditetapkan jadi tokoh muslim berpengaruh di dunia. Ini adalah sebuah prestasi karena membuktikan bahwa tidak hanya masyarakat Indonesia yang mengagumi beliau, tetapi juga dunia internasional, khususnya negara-negara muslim.
Presiden Joko Widodo kembali masuk sebagai salah satu tokoh muslim berpengaruh. Beliau berhasil jadi presiden yang kharismatik dan dicintai rakyat, karena humble dan memikirkan kemajuan Indonesia hingga jauh ke depan. Tak heran beliau selalu dicintai, tidak hanya oleh rakyat kita tetapi juga masyarakat internasional.
Masyarakat internasional menyegani sosok Presiden Jokowi karena berpikiran maju dan mampu luwes dalam pergaulan dengan negara-negara lain. Ketika Presiden Jokowi masuk ke dalam daftar 50 besar tokoh muslim berpengaruh di dunia, maka hal ini membuktikan bahwa beliau dikagumi oleh banyak orang, terutama dari negara-negara muslim. Ini adalah sebuah kehormatan karena tidak semua presiden yang muslim masuk dalam daftar.
Penghargaan ini diberi oleh Royal Islamic Strategic Studies Center (RISSC). Presiden Jokowi ada di urutan ke-13. Tokoh dari Indonesia yang juga masuk ke daftar ini adalah Ketua PBNU Said Aqil Siradj yang ada di urutan ke-20, sedangkan Wakil Ketua MUI Din Syamsuddin ada di urutan ke-21.
Sedangkan yang ada di posisi 1 daftar tokoh muslim paling berpengaruh sedunia adalah Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Di posisi ke-2 ada Raja Salman, pemimpin Saudi Arabia. Posisinya berubah drastis karena tahun lalu yang ada di urutan pertama adalah Presiden Turki Erdogan.
Bukan kali ini saja Presiden Jokowi masuk ke dalam daftar tokoh muslim berpengaruh sedunia. Tahun 2017 beliau juga masuk ke dalam jajaran bergengsi ini. Sehingga menunjukkan bahwa beliau dari dulu dihormati dan mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional, khususnya negara—negara islam.
Ketika Presiden Jokowi masuk ke dalam 50 besar tokoh Islam paling berpengaruh, maka adalah kehormatan besar. Penyebabnya karena beliau bersanding dengan tokoh-tokoh populer lainnya. Di antaranya Raja Salman, pemimpin Saudi Arabia. Juga Ayatollah Khomeini, pemimpin Iran, dan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan.
Masuknya Presiden Jokowi ke dalam daftar ini menunjukkan bahwa beliau dihormati oleh pemimpin dari negara-negara islam. Mereka menganggap Indonesia adalah saudara, karena mayoritas penduduknya adalah muslim. Persaudaraan yang terjadi atas dasar kemanusiaan dan rasa kasih sayang, sehingga mengeratkan hubungan bilateral.
Presiden Jokowi juga menunjukkan kharismanya di dalam pergaulan internasional. Jika beliau masuk ke dalam daftar tokoh muslim berpengaruh, maka membuktikan kelihaiannya bergaul. Tidak hanya ke negara-negara eropa tetapi juga ke negara kawasan asia barat dan timur tengah. Sehingga tidak pandang bulu dalam berinteraksi dalam hubungan internasional.
Jika Indonesia memiliki hubungan baik dengan negara-negara lain, khususnya sesama muslim, maka juga berpengaruh pada perekonomian. Negara-negara itu akan senang bergaul dengan Presiden Jokowi dan mudah sekali dilobi, sehingga mereka mau mengucurkan investasi, dan proyek-proyek kerjasama akan dilakukan. Penanaman modal asing yang menyelamatkan kita di masa pandemi karena bisa menggerakkan roda perekonomian.
Prestasi dan kemudahan lobi ini terjadi berkat kehebatan Presiden Jokowi dalam berinteraksi ke segenap pemimpin negara-negara lain di dunia, khususnya negara muslim. Mereka senang karena presiden Indonesia sangat ramah dan simpatik. Sehingga wajar jika mendapat hadiah dan dimasukkan ke dalam daftar 50 besar pemimpin muslim paling berpengaruh.
Presiden Jokowi membanggakan karena masuk ke dalam 50 besar tokoh muslim paling berpengaruh sedunia. Beliau memang pantas mendapatkannya, karena selalu taat dan dicintai rakyat. Masyarakat internasional, khususnya sesama muslim, juga mengagumi beliau.

About IDABASTIAN PORTALINDONEWS

Check Also

BIN Perkuat Pilar Ekonomi Masyarakat Aceh Melalui Program AMANAH

Oleh : Teuku Reza Editor: Ida Bastian Portalindonews.com – Badan Intelijen Negara (BIN) terus memperkuat …